PERTUMBUHAN PENDUDUK, KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN, KEBUDAYAAN BARAT
PERTUMBUHAN PENDUDUK, KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN,
KEBUDAYAAN BARAT.
1.PERTUMBUHAN PENDUDUK.
A. Pengertian
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan
sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
B. Faktor Yang
mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1.
Kelahiran
Kelahiran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
pendukung, Antara lain menikah di usia muda dan tidak melaksanan program
keluarga berencana yang mengakibatkan meningkatnya angka kelaharian. Kedua yang
menghambat kelahiran itu kerena memakai program keluarga berencana.
2. Kematian
Kematian juga bisa di pengaruhi beberapa faktor yakni
pendukung dan penghambat,Pendukung, faktor pendukung yang mengakibatkan angka
kematian antara lain , tidak menjaga kesehatan, kurang sarana kesehatan di
wiliyah tersebut seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Apotik, kemiskinan
yang berlebihan yang mengakibatkan kurangnya asupan gizi,wilayah perperangan,
bencana alam, pola makan tidak teratur dan wabah penyakit. Penghambat, Dan
Faktor Yang menghambat kematian antara lain yaitu menjaga kesehatan, pola makan
yang teratus, makan yang bergizi, sedikitnya angka kemiskinan, sarana kesehatan
yang lengkap.
3.Penduduk Yang
Datang
Penduduk yang datang dapat saja orang yang dari luar
wilayah datang ke wilayah kita yang bertujuan untuk menetap, belajar, atau
bekerja, hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah penduduk.
4.Penduduk Yang Pergi
Penduduk yang pergi dapat saja orang di suatu wilayah
datang ke wilayah lain yang bertujuan untuk menetap, belajar, atau bekerja,
dalam jumlah yang banyak, seperti menjadi TKI, hal ini dapat mengakibatkan
menurunnya jumlah penduduk.
C. Macam-Macam
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk bisa dibedakan menjadi tiga
macam, yakni sebagai berikut :
v Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population
Increase)
Pertumbuhan penduduk alami ialah pertumbuhan penduduk
yang didapat dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
Hal ini bisa dihitung dengan
rumus:
T = L – M
Keterangan
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
2. Pertumbuhan
penduduk migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi yaitu pertumbuhan penduduk
yang didapat dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi
keluar (emigrasi).
Hal ini bisa dihitung
dengan rumus:
T = I – E
Keterangan
T =
jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I =
jumlah migrasi masuk per tahun
E = jumlah migrasi keluar per tahun
3. Pertumbuhan
penduduk total (Total Population Growth)
Pertumbuhan penduduk total ialah pertumbuhan penduduk
yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah
dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi.
Hal ini bisa dihitung
dengan rumus:
T = (L – M) + ( I – E)
Keterangan:
T =
Pertumbuhan penduduk per tahun
L =
Jumlah kelahiran per tahun
M =
Jumlah kematian per tahun
I =
Jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per
tahun
E = Jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/pindah
ke wilayah/negara lain) per tahun
2. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A. KEBUDAYAAN
- Pengertian
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·
Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
- Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,
antara lain sebagai berikut:
Ø Melville J. Herskovits
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat
teknologi
·
sistem
ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan
politik
Ø Bronislaw Malinowski mengatakan
ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·
sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi
ekonomi
·
alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
·
organisasi
kekuatan (politik)
Ø Kluckhohn mengemukakan ada 7
unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·
bahasa
·
sistem
pengetahuan
·
sistem
tekhnologi dan peralatan
·
sistem
kesenian
·
sistem
mata pencarian hidup
·
sistem
religi
·
sistem
kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
- Wujud Dan Komponen
- Wujud
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. - Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengansistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. - Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaanfisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
- Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,
menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. - Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. - Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier - Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. - Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. - Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
B. Kepribadian
- Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah
keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain.[1] Kepribadian paling sering
dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang
menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut
“berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian
supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut “tidak punya kepribadian”. Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian
secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
- Ciri-ciri Kepribadian
Para
ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W.
Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi
tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya,
akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih
lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam
diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian
kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian
diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral
maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri,
ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan
antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan. Sedangkan yang dimaksud dengan
unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu
satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur
psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi
kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga
menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk menjelaskan tentang
kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak
dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori
Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm,
Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt
Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari
Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.
Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek
kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
- Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi
etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau
cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari
lingkungan.
- Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat
positif, negatif atau ambivalen.
- Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi
emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
- Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan
untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti
mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari
risiko yang dihadapi.
- Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang
berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang
terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
- Faktor-faktor Penentu Kepribadian
- Faktor Keturunan
Keturunan
merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi
fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang
pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi
oleh siapa orang tua dari individu tersebut,
yaitu komposisi biologis,psikologis, dan psikologis bawaan dari
individu.
- Faktor Lingkungan
Faktor
lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang
seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar
di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya,
orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi,
kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam
diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan
dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup
bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga
daripada pekerjaan dan karier.
3.KEBUDAYAAN BARAT
Budaya
Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban
Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang
berasal dari Eropa. Istilah
"budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus,
serta teknologi. Secara spesifik,
istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat,
sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik,
dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang
dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan
berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam
tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
·
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik,
cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan
lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya
terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah
himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan
tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan dengan
negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi
orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa
Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur
asli dari kebudayaan Barat.[2][3]
Beberapa kecenderungan yang
dianggap mendefinisikan masyarakat Barat modern, antara lain
dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Komentar
Posting Komentar